Detik-Detik Siswa SD di Ciamis Terjebak di Lift Sekolah, Evakuasi Berlangsung 36 Menit

Berita, Jabar249 Dilihat

Kabupaten Ciamis, Lintasnusa.com – Seorang siswi Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Membangun Generasi Islam (MGI) Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, terjebak di dalam lift sekolah pada Minggu sore, 15 Juni 2025. Insiden tersebut memicu kepanikan di kalangan siswa dan guru, namun berhasil ditangani dengan cepat oleh tim Pemadam Kebakaran Kabupaten Ciamis.

Menurut informasi yang dihimpun, kejadian berlangsung sekitar pukul 15.05 WIB saat siswi tersebut hendak menuju lantai tiga menggunakan lift sekolah. Namun, lift mengalami gangguan teknis dan mendadak berhenti di antara lantai satu dan dua. Siswi yang panik kemudian berteriak meminta tolong hingga terdengar oleh seorang guru yang langsung mengambil inisiatif melapor ke UPTD Damkar Ciamis.

“Kami menerima laporan dari seorang guru bernama Dini Kumalasari. Tim langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi sesuai dengan SOP keselamatan,” ujar Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Ciamis, Uga Yugaswara, seperti dikutip dari kabar-priangan.com.

Baca Juga : Sudah Lima Bulan Tunjangan Pegawai Pemkab Pangandaran Belum Dibayar, Bupati Citra Menangis

Petugas Damkar yang tiba di lokasi segera melakukan tindakan evakuasi. Proses penyelamatan berlangsung selama 36 menit, dan korban berhasil dikeluarkan dari lift dalam kondisi selamat pada pukul 15.41 WIB.

Insiden ini menjadi perhatian publik karena melibatkan fasilitas lift yang jarang dimiliki oleh sekolah dasar, terlebih lagi menyangkut keselamatan anak. Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi terkait penyebab teknis dari gangguan lift tersebut. Namun, Uga menegaskan pentingnya pengecekan berkala terhadap fasilitas sekolah untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

“Kami imbau pihak sekolah dan institusi pendidikan lainnya agar rutin melakukan pengecekan dan pemeliharaan fasilitas seperti lift demi keselamatan seluruh penghuni sekolah,” pungkasnya.

Tidak ada korban luka dalam peristiwa ini, namun pihak sekolah diharapkan segera melakukan evaluasi dan audit teknis menyeluruh terhadap sarana dan prasarana yang digunakan siswa sehari-hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *