Aktivitas Offroad di Kaki Gunung Cikuray Dikecam Warga Tasikmalaya: Ancam Hulu Sungai Ciwulan dan Ekosistem Merak Hijau

Berita, Jabar153 Dilihat

Tasikmalaya, Lintasnusa.com – Aktivitas offroad yang dilakukan di kawasan kaki Gunung Cikuray, Kabupaten Garut, menuai kecaman bukan hanya dari masyarakat setempat, tetapi juga memantik reaksi keras dari masyarakat Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Pasalnya, kawasan tersebut merupakan hulu Sungai Ciwulan—sumber utama air bersih, irigasi, dan perikanan bagi ribuan warga Tasikmalaya.

Koordinator Baresan Incuputu Pangauban Ciwulan Kota/Kabupaten Tasikmalaya, Ally Yapi, menyampaikan bahwa kegiatan offroad di kawasan hutan dan lereng Gunung Cikuray sangat berisiko merusak lingkungan hulu sungai, yang secara langsung dapat memengaruhi pasokan air masyarakat di hilir.

“Pembukaan jalur offroad di kaki Gunung Cikuray kami nilai sebagai tindakan yang abai terhadap kelestarian lingkungan dan sumber daya air. Hulu Sungai Ciwulan adalah urat nadi kehidupan bagi masyarakat Tasikmalaya, baik untuk air bersih, pertanian, maupun kolam perikanan,” tegas Ally Yapi dalam keterangannya, Minggu (13/7/2025).

Pihaknya juga menyoroti bahwa kawasan tersebut merupakan habitat alami Merak Hijau (Pavo muticus), salah satu spesies langka dan dilindungi di Indonesia. Aktivitas offroad yang melibatkan kendaraan berat dinilai sangat berpotensi mengganggu kelestarian dan kenyamanan habitat satwa tersebut.

Baca Juga : Tumbuhkan Semangat Juang, Kodim 1609/Buleleng Gelar Nobar Film Inspiratif “Believe” Bersama KBT dan Karateka Muda

“Ini bukan hanya soal air, tetapi juga soal keberlangsungan ekosistem dan makhluk hidup di dalamnya. Kami atas nama perwakilan masyarakat Kota dan Kabupaten Tasikmalaya menyayangkan keras kegiatan ini,” tambah Ally.

Atas dasar tersebut, Baresan Incuputu Pangauban Ciwulan mendesak Pemerintah Kabupaten Garut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta pihak berwenang lainnya untuk segera melakukan evaluasi dan penghentian terhadap segala bentuk aktivitas offroad di kawasan kaki Gunung Cikuray.

Pihaknya juga berharap agar pengelolaan kawasan hulu sungai dilakukan secara lebih bijaksana, dengan melibatkan para pemangku kepentingan dari wilayah terdampak, termasuk Tasikmalaya sebagai wilayah hilir yang merasakan langsung dampaknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *