Jakarta, Lintasnusa.com – Dunia kripto kembali diguncang kabar duka. Faruk Fatih Ozer, pendiri sekaligus mantan CEO bursa kripto Thodex, dilaporkan meninggal dunia di dalam sel tahanan. Ozer sebelumnya dijatuhi hukuman 11.196 tahun penjara atas kasus penipuan besar-besaran yang sempat menghebohkan Turki dan komunitas aset digital internasional.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi tindakan serupa. Bila Anda mengalami gejala depresi atau memiliki pemikiran untuk bunuh diri, segera hubungi tenaga profesional seperti psikolog, psikiater, atau layanan kesehatan mental terdekat.
Menurut laporan sejumlah media lokal Turki, Faruk Fatih Ozer ditemukan tewas tergantung di kamar mandi selnya pada pagi hari di Penjara Keamanan Tinggi Tekirdag F-Type, tempat ia menjalani masa hukumannya. Saat ditemukan, Ozer diketahui menempati sel seorang diri, sesuai dengan sistem isolasi ketat yang diterapkan di fasilitas tersebut.
Fasilitas Tekirdag F-Type dikenal sebagai salah satu penjara dengan pengamanan tertinggi di Turki, namun juga kerap menuai kritik dari kelompok hak asasi manusia (HAM) karena kondisi isolasi yang dinilai terlalu keras bagi para tahanan.
Kabar kematian Ozer datang kurang dari dua tahun setelah pengadilan Turki menjatuhkan vonis penjara lebih dari 11 ribu tahun. Ia dinyatakan bersalah atas sejumlah dakwaan, termasuk penipuan terorganisasi, pencucian uang, dan pelanggaran sistem perbankan elektronik.
Kasus Thodex mencuat pada tahun 2021 ketika platform perdagangan kripto tersebut tiba-tiba menghentikan seluruh aktivitas transaksi. Ribuan investor kehilangan akses ke aset mereka, dan Ozer dilaporkan melarikan diri ke luar negeri sebelum akhirnya ditangkap di Albania dan diekstradisi ke Turki.
Kematian Ozer kini memunculkan berbagai spekulasi di kalangan publik dan komunitas kripto global. Namun hingga saat ini, pihak Kementerian Kehakiman Turki belum memberikan keterangan resmi terkait hasil penyelidikan awal atas penyebab kematiannya.
Thodex, yang pernah menjadi salah satu bursa kripto terbesar di Turki, kini menjadi simbol kehati-hatian bagi investor di tengah pesatnya pertumbuhan industri aset digital. Kasus ini juga menjadi pelajaran penting bagi regulator dan masyarakat mengenai pentingnya pengawasan ketat terhadap platform perdagangan kripto.







