Bogor, Lintasnusa.com – Sejumlah wartawan dari berbagai mass media, yang sempat datang ke SMAN Dramaga Kabupaten Bogor mengeluhkan sikap tertutupnya Kepala Sekolah dan jajaran.
Terutama dalam tiap upaya para wartawan ketika ingin mewawancarai Kepseknya, tentang berbagai hal terkait dinamika dunia pendidikan, yang tengah berlangsung di internal sekolahnya. Rabu (16/7/2025).
Sikap kurang bersahabat dari Kepsek tersebut, serta sebagian jajarannya, sudah seringkali dialami beberapa orang wartawan yang hadir di sekolah tersebut saat itu.
Dengan kurang bersahabat nya pihak sekolah tersebut, pada para wartawan yang sedang bertugas tersebut, tak pelak memicu sebuah pertanyaan tajam.
“Adakah hal buruk yang mungkin harus mereka sembunyikan dari sorotan para wartawan tersebut?
Salah seorang wartawan di lokasi sekolah, menuturkan kronologinya kepada media ini.
Pada Rabu siang (16/7/2025) lalu, beberapa orang wartawan berbagai media massa mendatangi sekolah tersebut, niat untuk konfirmasi (mewawancarai Kepala sekolah itu). Namun harapan mereka jadi pupus, karena gagal bertemu sang Kepala sekolah.
Adapun Humas sekolah itu, Baitul Harahap, pada awalnya sempat menyampaikan informasi, bahwa Kepala Sekolah sedang mengikuti acara rapat. Atas informasi tersebut, para wartawan itu sepakat menunggu dengan sabar di lokasi sekolahnya.
Namun, setelah menunggu cukup lama tiada informasi lebih lanjut serta jelas, dari pihak sekolah. Kemudian, perwakilan para wartawan pun kembali menghubungi Humas sekolah tersebut.
Didapatlah informasi lebih lanjutnya dari Humas tadi, informasinya justru amat mengejutkan para wartawan yang telah lama menunggunya.
Humas sekolah itu menyampaikan, bahwa setelah rapat tadi, kepala sekolah langsung berangkat untuk melayat, ke rumah duka dari salah seorang staf sekolahnya yang meninggal dunia.
Situasi itulah yang memicu spekulasi negatif dari para wartawan tersebut, bahwa Kepala sekolah tersebut tak bersahabat serta terkesan menghindari awak media.
Padahal, kedatangan para wartawan tersebut sangat jelas, yakni bertujuan untuk mengonfirmasi sejumlah isu yang sedang beredar di tengah masyarakat, terkait dinamika dari pengelolaan sekolah yang dipimpinnya tersebut.
Seorang wartawan dari media jurnalexpose.com yang turut hadir di sekolah tersebut menyatakan, para wartawan datang ke lokasi sekolah itu secara baik-baik untuk menjalankan tupoksi jurnalistiknya.
Tapi dengan sikap sang Kepala sekolah seperti itu, mereka merasa tak dihargai dan dipersulit.
Padahal mereka meyakini, bahwa pihak manajemen sekolah pasti mengetahui tentang isi UU No. 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang berlaku di negara ini. Yakni sebagai amanat konstitusi di Negara yang berdaulat, yang wajib dijunjung tinggi serta dilaksanakan seluruh komponen Bangsa ini.
Baca Juga : Komandan Kodim Buleleng Hadiri Seremoni Lepas Sambut Kepala Imigrasi Kelas II TPI Singaraja
Di dalam Undang-Undang tersebut telah cukup jelas, bahwa bagi setiap warga negara termasuk institusi dan instansi, baik instansi pemerintahannya maupun swastanya, wajib bersikap terbuka dan informatif bagi kebutuhan informasi publik, termasuk ranah dunia pendidikan.
Terutama yang berkaitan dengan urusan keterbukaan penggunaan anggaran, proses SPMB, sistem pembelajaran dan layanan pada para siswa.
Hingga berita ini diturunkan masih belum ada jawaban, atau keterangan informatif berupa klarifikasi resmi dari kepala sekolahnya maupun dari pihak manajemennya, tentang alasan pasti kepala sekolahnya, yang terkesan tidak bersahabat dengan para wartawan tersebut.