Aura Cinta Ngaku Miskin saat Debat dengan Dedi Mulyadi, Kepala Sekolah Bongkar Fakta Aslinya

Berita628 Dilihat

Cikarang – lintasnusa.com– Sosok remaja Aura Cinta menjadi sorotan usai berdebat dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal kebijakan larangan wisuda sekolah. Dalam perdebatan tersebut, Aura mengaku berasal dari keluarga miskin, namun tetap memperjuangkan hak siswa untuk melangsungkan acara wisuda.

Menanggapi pengakuan itu, Dedi Mulyadi menemui Kepala SMAN 1 Cikarang Utara, Didi Rosidi, untuk mengonfirmasi latar belakang Aura. Diketahui, Aura—yang memiliki nama lengkap Egalita Aurelia Devi Artamevia—adalah alumni sekolah tersebut.

Didi Rosidi membenarkan bahwa Aura memang termasuk siswa dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Ia masuk SMAN 1 Cikarang Utara melalui jalur afirmasi berdasarkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

“Dia masuk ke SMA kami lewat jalur afirmasi karena berasal dari keluarga kurang mampu. Kami memiliki data SKTM-nya,” kata Didi saat ditemui Dedi Mulyadi, dikutip dari kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.

Dalam pertemuan tersebut, Dedi Mulyadi juga membahas kebijakan Pemprov Jawa Barat terkait pelarangan acara wisuda dan perpisahan yang dinilai membebani orang tua siswa. Ia mempertanyakan besaran biaya kegiatan wisuda yang sebelumnya berlaku di sekolah.

Baca Juga : Kakorlantas Gelar Rapat Pengamanan Jelang Hari Buruh

“Kalau beberapa tahun lalu, biaya pelepasan siswa sekitar Rp470 ribuan. Namun sekarang kegiatan semacam itu sudah kami tiadakan,” jelas Didi.

Isu larangan wisuda menjadi perbincangan setelah video perdebatan Aura Cinta dan Dedi Mulyadi viral di media sosial. Aura, yang juga merupakan warga korban penggusuran di bantaran Sungai Cikarang, secara terbuka mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap mengekang ekspresi siswa dalam merayakan kelulusan.

Meski menuai pro dan kontra, pernyataan Aura menuai simpati publik. Ia dianggap berani menyuarakan keresahan kalangan siswa, terutama dari keluarga tidak mampu, yang tetap ingin mendapatkan momen pelepasan yang layak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *