Jakarta, Lintasnusa.com – 27 Agustus 2025 – Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) BP-AKR melaporkan keterbatasan stok BBM, khususnya BP Ultimate dan BP 92, dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini memengaruhi kelengkapan layanan penjualan kepada masyarakat.
Vanda Laura, Presiden Direktur BP-AKR, menyatakan:
> “Saat ini beberapa jaringan SPBU bp mengalami keterbatasan stok bahan bakar minyak (BBM) BP Ultimate dan BP 92, sehingga tidak dapat melayani penjualan produk BBM secara lengkap.
BP-AKR tengah mengupayakan solusi melalui pencarian alternatif pasokan dan optimalisasi distribusi agar pelayanan dapat segera kembali normal.
Tanggapan Resmi dari Kementerian ESDM
1. Izin Impor Telah Diterbitkan
Kementerian ESDM menekankan bahwa permasalahan perizinan impor bukanlah penyebab kelangkaan pasokan BBM. Izin impor untuk SPBU swasta seperti BP-AKR dan Shell sudah diterbitkan sejak Januari–Februari 2025. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa:
> “Izin impor (untuk SPBU swasta) sudah selesai sejak Januari. Stok BBM nasional tetap terjamin, meski ada kendala distribusi internal pelaku usaha.”
2. Koordinasi dengan BPH Migas untuk Penanganan Kendala Distribusi
Baca Juga : Potret Rumah Mewah Dwi Hartono Otak Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menyatakan bahwa kementerian sedang mendalami akar permasalahan pasokan dengan berkoordinasi bersama BPH Migas. Ia menindaklanjuti laporan kelangkaan dengan memeriksa faktor distribusi dan logistik yang menjadi hambatan
BP-AKR (Vanda Laura) Mengonfirmasi kekurangan stok BBM (BP Ultimate & BP 92) dan mencari alternatif pasokan.
Kementerian ESDM – Bahlil Menyatakan izin impor sudah diterbitkan sejak Januari, bukan faktor penyebab kelangkaan.
Wamen ESDM – Yuliot Mengkoordinasikan penangan
an masalah distribusi bersama BPH Migas.