Lintasnusa.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar kegiatan Penilaian Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural sebagai bagian dari proses seleksi terbuka pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya untuk posisi Inspektur Utama BNN, pada Rabu (12/11).
Kegiatan yang berlangsung di Gedung II Pelayanan Kepegawaian Terpadu Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jakarta Timur, ini diikuti oleh tiga orang peserta yang telah lolos seleksi administrasi, yaitu Drs. Dicky Kusumawardhana, M.M. (Plt. Inspektur Utama BNN RI), Anton Setiyawan, S.H., S.I.K., M.H. (Inspektur Pengawasan dan Pemeriksaan Khusus BNN), dan Eko Kristianto, S.I.K., M.Si. (Kepala BNN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung).
Dalam sambutannya, Plt. Kepala Biro SDM Aparatur dan Organisasi (SDMAO) BNN, Deni Dharmapala, menegaskan bahwa seleksi terbuka ini bukan sekadar tahapan administratif, melainkan merupakan proses strategis yang menentukan arah dan kualitas kepemimpinan di lingkungan BNN.
“Kita ingin memastikan bahwa setiap jabatan pimpinan tinggi diisi oleh figur-figur yang berintegritas tinggi, kompeten secara teknis, manajerial, dan sosial kultural, serta memiliki visi dan semangat pengabdian yang kuat dalam mendukung misi besar BNN,” ujar Deni Dharmapala.
Ia menambahkan, proses seleksi ini dilaksanakan dengan prinsip transparan, akurat, bebas intervensi, dan berbasis sistem merit, sebagai wujud komitmen BNN dalam mewujudkan birokrasi yang bersih, kompeten, dan melayani.
Penilaian kompetensi dan potensi pada seleksi JPT Madya BNN ini juga melibatkan tim asesor dari Pusat Penilaian Kompetensi ASN BKN, guna menjamin pelaksanaan yang profesional, objektif, dan akuntabel.
Dalam kesempatan tersebut, Asesor SDM Aparatur Ahli Utama BKN, Ibtri Rejeki, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen bersama antara BKN dan BNN dalam penerapan prinsip sistem merit secara konsisten pada setiap proses seleksi JPT.
Baca Juga : KPK Gelar FGD Kajian Rangkapan Jabatan, Rumuskan Rekomendasi Mitigasi Benturan Kepentingan
“Penilaian ini tidak hanya mengukur kemampuan teknis, tetapi juga aspek integritas, kepemimpinan, serta kemampuan beradaptasi dengan tantangan birokrasi modern. Melalui asesmen ini, Kami berharap dapat memberikan rekomendasi yang kredibel dan dipertanggungjawabkan untuk membantu BNN menempatkan pejabat yang tepat di posisi strategis,” ujar Ibtri Rejeki.
Melalui kegiatan ini, BNN berharap proses seleksi berjalan lancar, objektif, dan menghasilkan pemimpin terbaik yang mampu mengemban amanah besar dalam mewujudkan semangat “War on Drugs for Humanity”, untuk Indonesia yang bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN
RED : AN
#warondrugsforhumanity
