Cirebon, Lintasnusa.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran Polda Jawa Barat dan Polresta Cirebon atas tindakan sigap mereka dalam menangani kasus penyerangan dan perusakan oleh kelompok geng motor di Kabupaten Cirebon.
Pernyataan tersebut disampaikan Dedi pada Sabtu (7/6/2025), menyusul ditangkapnya sejumlah pelaku yang tergabung dalam geng motor bernama Plombon Genk Star, yang diketahui terlibat dalam aksi perusakan rumah warga.
“Tak terhingga terima kasih saya kepada jajaran Polda Jabar, Polresta Cirebon, yang dengan sigap sekarang sudah melakukan penangkapan dan pemeriksaan terhadap orang yang diduga sebagai geng motor yang terus melakukan keresahan di Kabupaten Cirebon,” ujar Dedi Mulyadi
Pihak Polres Cirebon Kota telah mengambil langkah tegas terhadap 9 orang anggota geng motor tersebut. Para pelaku dijerat dengan berbagai pasal pidana, termasuk:
-
Pasal 170 KUHP: Tindak pidana pengeroyokan,
-
Pasal 200 KUHP: Perusakan bangunan milik orang lain,
-
Undang-undang Darurat: Kepemilikan senjata tajam tanpa izin.
Langkah ini dipandang sebagai bentuk komitmen aparat kepolisian untuk menciptakan rasa aman dan menekan potensi aksi kekerasan jalanan.
Baca Juga : Kronologi Siswa SD di Riau Tewas Diduga Akibat Perundungan Teman Sekolah
Dedi juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus bersinergi dengan aparat keamanan, baik TNI maupun Polri, untuk menjamin stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayahnya.
“Pemprov Jabar siap memperkuat kolaborasi dengan TNI-Polri demi menjamin ruang publik yang aman bagi masyarakat. Geng motor tidak boleh dibiarkan merusak tatanan sosial,” tegasnya.
Sebelumnya, geng motor Plombon Genk Star dilaporkan melakukan penyerangan terhadap rumah warga, merusak fasilitas, dan menebar ancaman. Kejadian ini sempat membuat warga Cirebon resah dan meningkatkan permintaan masyarakat agar polisi bertindak cepat.
Dengan tindakan sigap dari aparat, situasi kini dikabarkan mulai kondusif. Polisi juga mengintensifkan patroli di beberapa titik rawan untuk mencegah kejadian serupa terulang.
