Denpasar, Lintasnusa. com – 30 Agustus 2025 Pemerintah mencermati dengan serius dinamika aksi unjuk rasa yang digelar oleh elemen mahasiswa dan pengemudi ojek online (ojol) di Kota Denpasar, Bali, pada Jumat (29/8). Aksi tersebut berlangsung di sekitar kawasan Monumen Bajra Sandhi dan depan Kantor DPRD Provinsi Bali, dengan membawa tuntutan utama terkait reformasi di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Massa aksi menyampaikan aspirasi dengan mengusung spanduk dan orasi yang menekankan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme Polri dalam menjalankan tugasnya. Aksi ini mendapat pengawalan ketat aparat keamanan setempat.
Dalam keterangannya, Kapolda Bali memastikan bahwa aparat menjalankan pengamanan dengan mengedepankan pendekatan humanis.
“Kami menghargai hak demokratis masyarakat untuk menyampaikan pendapat di muka umum. Polri siap mendengarkan dan menyalurkan aspirasi yang disuarakan, sepanjang dilakukan dengan tertib dan tidak melanggar hukum,” tegas Kapolda Bali.
Sementara itu, perwakilan pemerintah pusat menegaskan bahwa tuntutan masyarakat menjadi perhatian serius.
Baca Juga : Korban Demo Makassar: Tiga Orang Tewas, Dua Luka Berat, Gedung DPRD Dibakar
“Reformasi Polri merupakan agenda penting yang terus dijalankan. Pemerintah bersama institusi Polri berkomitmen memperkuat tata kelola, meningkatkan integritas, serta memperbaiki pelayanan publik agar semakin profesional,” ujar Staf Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan.
Aksi unjuk rasa berjalan relatif kondusif meskipun sempat terjadi penyampaian aspirasi dengan nada keras. Hingga sore hari, massa membubarkan diri dengan tertib setelah menyampaikan tuntutannya kepada perwakilan DPRD Provinsi Bali.
Pemerintah mengimbau masyarakat:
Menyampaikan aspirasi secara damai sesuai aturan yang berlaku.
Menghindari tindakan provokatif yang berpotensi memicu kericuhan.
Mendukung upaya reformasi kelembagaan Polri secara konstruktif melalui dialog dan partisipasi publik.
Pemerintah menegaskan bahwa masukan dari masyarakat, termasuk mahasiswa dan komunitas pengemudi ojol, akan menjadi bagian penting dalam perbaikan institusi kepolisian. Aspirasi ini akan dikaji lebih lanjut dalam forum resmi bersama pemangku kepentingan terkait.