Dua Pembalap Andalan Hengkang dari Kota Banjar, IMI Minta Pemkot Serius Perhatikan Atlet

Berita, Jabar94 Dilihat

Banjar, Lintasnusa.com — Dunia olahraga otomotif di Kota Banjar mengalami pukulan berat setelah dua pembalap berprestasi nasional, Akbar Abud Afdalah dan Ari Febriansyah, secara resmi mengajukan mutasi ke daerah lain. Akbar kini bergabung dengan kontingen Kabupaten Bogor, sementara Ari memilih memperkuat kontingen Kota Bandung.

Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kota Banjar, Asep Saefurrohmat, membenarkan bahwa proses mutasi keduanya sedang dalam tahap administrasi untuk memastikan partisipasi mereka di ajang resmi mewakili daerah barunya.

“Benar, mereka sedang dalam proses mutasi administrasi. Ini keputusan yang berat, tapi tidak mendadak. Sudah melalui diskusi panjang,” ujar Asep, Minggu (20/7/2025).

Akbar sebelumnya mengharumkan nama Kota Banjar dengan meraih medali emas di PON XXI Aceh-Sumut dan Porprov Jawa Barat. Sedangkan Ari menyumbang medali perak di Porprov Jabar dan menempati posisi keempat di PON XXI.

Asep menjelaskan bahwa keputusan Akbar dan Ari bukan semata-mata karena faktor kompetisi, melainkan karena kurangnya dukungan dan perhatian serius dari Pemerintah Kota Banjar terhadap pembinaan atlet berprestasi.

“Mereka butuh kejelasan dan jaminan masa depan. Kalau kondisi seperti ini terus dibiarkan, wajar jika atlet merasa tidak dihargai. Komitmen pembinaan harus diwujudkan secara nyata, bukan sekadar wacana,” tegasnya.

Asep juga menambahkan bahwa daerah lain dengan cepat menawarkan fasilitas, pembinaan, serta jaminan lebih baik. Hal ini menjadi daya tarik kuat bagi para atlet untuk mencari tempat yang mampu menopang karier olahraga mereka ke depan.

Baca Juga : Gempa Bumi Magnitudo 4.4 Guncang Pangandaran, Getaran Dirasakan hingga Tasikmalaya dan Garut

IMI Kota Banjar menilai kepergian dua pembalap nasional ini harus menjadi bahan evaluasi bagi semua pemangku kebijakan, terutama dalam merumuskan kebijakan olahraga jangka panjang di Kota Banjar.

“Kami sangat menyayangkan hal ini. Pembinaan atlet butuh proses dan keseriusan. Namun saat mereka sudah membuktikan prestasi, mereka malah pergi karena merasa tak ada kejelasan masa depan di kota sendiri,” ujar Asep.

Meski dilanda kehilangan besar, IMI Kota Banjar tetap berkomitmen menyiapkan generasi baru dan menghadapi Babak Kualifikasi Porprov Jawa Barat 2025, walau dalam kondisi keterbatasan fasilitas dan anggaran.

IMI Kota Banjar berharap momentum ini dapat menjadi pengingat sekaligus dorongan bagi Pemerintah Kota Banjar untuk menata ulang sistem pembinaan atlet secara komprehensif dan berkelanjutan, demi mempertahankan talenta lokal dan menciptakan prestasi yang membanggakan bagi daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *