Gelombang Protes Meluas di AS, Warga Kecam Keputusan Trump Terlibat dalam Perang Iran-Israel

Berita113 Dilihat

Washington D.C., Lintasnusa.com – 23 Juni 2025 Ribuan warga Amerika Serikat turun ke jalan dalam berbagai unjuk rasa di sejumlah kota besar, menentang keputusan Presiden Donald J. Trump yang menyeret negara itu ke dalam konflik bersenjata antara Iran dan Israel. Aksi protes berlangsung damai namun menunjukkan ketegangan yang tinggi di tengah meningkatnya kekhawatiran publik atas keselamatan nasional dan pelanggaran janji kampanye Presiden Trump yang sebelumnya mengusung prinsip non-intervensi.

Gelombang unjuk rasa tercatat terjadi di New York, Los Angeles, Chicago, Seattle, dan Washington D.C., serta menyebar ke sejumlah wilayah di Midwest dan pesisir timur.

“No War in Our Name!”, menjadi salah satu slogan utama yang dikumandangkan massa di depan Gedung Putih pada Minggu malam. Warga menyuarakan penolakan terhadap serangan AS ke Iran pada Sabtu lalu yang menyasar tiga instalasi nuklir utama: Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Reaksi Keras Publik

Para pengunjuk rasa menilai bahwa langkah Trump telah mencederai prinsip demokrasi dan membahayakan warga sipil AS serta personel militer yang bertugas di luar negeri. Mereka juga menuding Trump telah mengingkari janji kampanyenya yang menolak keterlibatan AS dalam perang asing.

“Presiden Trump membawa negara ini ke ambang perang global tanpa persetujuan Kongres. Ini bukan demokrasi, ini otoriter,” ujar Sarah Goldman, aktivis dari organisasi PeaceAction, saat diwawancarai di Capitol Hill.

Pernyataan Trump yang Memanaskan Situasi

Kecaman publik semakin meningkat setelah Presiden Trump memposting ancaman terbuka kepada Iran di platform Truth Social, hanya beberapa jam usai serangan militer dilakukan. Dalam unggahan yang menggunakan huruf kapital penuh, Trump menyatakan:

Baca Juga : Kecelakaan Tunggal di Cianjur Tewaskan Kepala Desa Mekarsari, Istri, dan Anak Balita

Dalam pidato resmi di televisi nasional, Trump menegaskan bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir Iran merupakan tindakan preventif dan telah “menghancurkan total” kemampuan nuklir Teheran.

Peringatan dari Iran

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengeluarkan peringatan keras kepada Amerika Serikat. “Jika AS benar-benar masuk ke dalam konflik ini secara langsung, maka kerugian yang mereka derita tidak akan dapat diperbaiki,” tegas Khamenei.

Pasca serangan, televisi pemerintah Iran menyatakan bahwa setiap warga negara AS, baik sipil maupun militer, kini menjadi target sah di wilayah Timur Tengah.

Kondisi Terkini Perang Iran-Israel

Perang antara Iran dan Israel pecah sejak 13 Juni 2025. Serangan udara Israel ke berbagai lokasi di Iran memicu balasan besar-besaran dari Teheran. Hingga kini, korban jiwa tercatat mencapai 430 orang tewas di Iran dan lebih dari 3.500 luka-luka, menurut Kementerian Kesehatan Iran. Di pihak Israel, sedikitnya 25 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat rentetan serangan rudal Iran.

Imbauan kepada Warga dan Pihak Terkait

Dalam situasi ini, Departemen Luar Negeri AS telah mengeluarkan peringatan perjalanan tingkat tertinggi dan meminta warga negara Amerika di Timur Tengah untuk segera mencari perlindungan atau menghubungi Kedutaan Besar AS terdekat. Departemen Pertahanan juga telah meningkatkan status siaga pasukan di kawasan tersebut.

Biro Informasi Publik dan Urusan Internasional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *