Ciamis – Bertempat di halaman Kator Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya, Pemkab Ciamis menggelar kegiatan sosialisasi dan edukasi Diversifikasi pangan. Selasa (06/08/2024).
Adapun kegiatan tersebut menjadi salah satu langkah konkret dalam upaya penurunan angka stunting serta pengendalian inflasi
Selain itu juga, kegiatan tersebut merupakan implementasi program penumbuhan rumah pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) Tahun 2024 dengan mengambil lokus Desa Gunungsari.
Tujuan utama Gerakan Konsumsi Pangan Beragam Bergizi Seimbang (B2SA) adalah meningkatkan kesadaran dan membudayakan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman untuk hidup sehat, aktif, dan produktif kepada masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut dilaksanakan pemberian bantuan pangan dan pemberian makanan bergizi bagi sejumlah anak dan masyarakat secara simbolik oleh Pj Bupati Ciamis beserta jajaran Forkopimda.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Ciamis menekankan pentingnya komitmen bersama dalam percepatan penurunan stunting. Ia menyebutkan bahwa upaya ini memerlukan dukungan tidak hanya dari tingkat pusat, tetapi juga dari Pemerintah Daerah serta seluruh elemen masyarakat.
“Kegiatan ini harus dimaknai dengan baik dan menjadi penyemangat dalam percepatan penurunan stunting,” ujarnya.
Lebih lanjut Pj Bupati juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk memastikan konvergensi program di tingkat desa atau kelurahan.
“Peran serta semua pihak, termasuk Pemerintah desa, akademisi, dan lembaga lainnya, sangat penting dalam upaya ini,” tambahnya.
Selain itu, Pj Bupati mengucapkan terima kasih kepada BUMN, BUMD, dan Bank Indonesia atas kerjasama dalam mengendalikan inflasi di Kabupaten Ciamis. Ia menegaskan bahwa kerjasama tersebut telah berkontribusi pada perbaikan angka-angka target.
Sekretaris Daerah Ciamis, Andang Firman Triyadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini mendukung target nasional dalam percepatan penurunan stunting sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021.
“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk melaksanakan langkah konkret dalam percepatan penurunan stunting dan pengendalian inflasi di Kabupaten Ciamis,” ungkapnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bagian dari solusi untuk masalah stunting dan inflasi, serta mendorong kolaborasi yang lebih erat antara berbagai pihak dalam upaya peningkatan kualitas pangan dan kesehatan masyarakat. Harap Andang Firman Triyadi
Kepala Desa Gunungsari Eman Sulaeman menuturkan bahwa hari ini merupakan kebahagiaan bagi kami Pemerintah Desa dan masyarakat Gunungsari dengan adanya sosialisasi edukasi Diversifikasi pangan. Tuturnya
Lebih lanjut, bukan hanya berbicara tentang stunting, tapi kemajuan Desa itu dari berbagai aspek termasuk yang saya sampaikan tadi 18 peta Jalan eSDGS sehingga ada sebuah program yang menjadi sebuah keseriusan kami bagaimana 3 item itu kesehatan, kemiskinan dan pendidikan menjadi skala prioritas untuk membangun sumber daya manusia sehingga kami respon positif atas kegiatan ini.
Walaupun kita bicara lokus stunting ,tapi lokus stunting itu bukan menyasar dari kuantitas ataupun jumlah yang stunting karena di desa kita ( Gunungsari ) dibanding dengan desa lain kebanyakan di desa lain. Lanjut Eman
” Mudah-mudahan dengan adanya lokus stunting hari ini, Desa Gunungsari menjadi sebuah pilot projek percontohan untuk desa-desa lain bagaimana menangani stunting”. Harapnya
Dalam semester 1 tahun 2024 kita sudah mampu menurunkan angka stunting di desa kita itu diangkat 43% dari 23 orang sekarang tinggal 13 orang.
Kalau berbicara tentang persentase itu dianggap 43% sementara kabupaten Ciamis sepakat minimal 14% di akhir bulan Desember 2024.Ucap Eman Sulaeman.
Adapun pencegahan stunting di Desa Gunungsari kita melakukan eksen langsung bagaimanaperan serta tokoh masyarakat dan alim ulama yang diawali dengan catin ( calon pengantin ) yaitu bagaimana menurunya kebiasaan calon pengantin dalam hal meroko, karena itu akan berimbas.