Jakarta, Lintasnusa.com – 6 Juni 2025 Kesuksesan Timnas Indonesia menembus putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menginspirasi sekaligus membuat “silau” negara tetangga. Media Malaysia secara terbuka mengakui bahwa era timnas berisi murni pemain lokal sudah tak relevan untuk bersaing di level tertinggi Asia.
🔥 Indonesia Jadi Satu-satunya Wakil ASEAN di Babak 3
Timnas Indonesia menjadi satu-satunya tim dari Asia Tenggara yang lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sementara negara ASEAN lain, termasuk Malaysia, harus puas melanjutkan perjuangan di jalur Kualifikasi Piala Asia 2027.
Langkah ini dicapai berkat strategi progresif PSSI yang memadukan pemain lokal dan pemain keturunan berkualitas, seperti Jay Idzes, Maarten Paes, Jordi Amat, dan lainnya.
🇲🇾 Malaysia Ikuti Jejak Indonesia Naturalisasi Pemain Diaspora
Media Malaysia menyadari bahwa pendekatan lama—mengandalkan pemain asing yang bermain lama di liga lokal—tidak lagi cukup. Kini, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mulai aktif memburu pemain keturunan dari luar negeri untuk memperkuat skuad Harimau Malaya.
Contohnya adalah Dion Cools, bek berdarah Malaysia yang pernah bermain di Liga Belgia dan Denmark. Langkah ini dianggap perlu untuk mengimbangi dominasi Timnas Indonesia dan menjaga daya saing regional.
⚽ Perubahan Strategi yang Terinspirasi Garuda
Langkah Indonesia dalam membangun tim nasional dengan kekuatan diaspora menjadi inspirasi nyata di kawasan ASEAN. Timnas Garuda berhasil membentuk skuad kompetitif bertaraf Asia berkat kombinasi bakat lokal dan pengalaman internasional.
Indonesia kini tak hanya bicara di level Asia Tenggara, tapi juga tampil sejajar dengan negara elite Asia lainnya.
Strategi naturalisasi pemain keturunan kini menjadi kebutuhan, bukan sekadar pilihan. Kesuksesan Indonesia menembus babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi bukti bahwa pendekatan modern dalam pembentukan tim nasional efektif dan layak ditiru.
Malaysia mungkin baru sadar, namun Indonesia sudah jauh melangkah lebih dulu.