Tasikmalaya – Dalam rangka mendukung kegiatanTNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-121, percepatan penurunan angka stunting dilaksanakan melalui sosisalisasi stunting dan pelayanan KB.
Perlu menjadi perhatian bahwa pencapaian program KB dalam percepatan penurunan stunting sangat ditentukan oleh kesertaan masyarakat terutama dalam hal ini, pasangan usia subur (PUS) dalam ber KB.
Penggunaan KB mampu mencegah terjadinya stunting, yaitu ibu mempunyai banyak waktu, energi, dan sumber daya untuk menyusui bayi yang dilahirkan dan fokus terhadap pengasuhan anak pada periode 1000 HPK.
Kehamilan yang direncanakan dan terjadi ketika wanita berusia >18 tahun, praktik menyusui menjadi lebih baik dan mengarah pada perbaikan nutrisi anak.
“Ibu Ida Nurmala,S.Pd.i kordinator KB Panca tengah (Mewakili Dari BKKBN kab. Tasikmalaya) Menerangkan bahwa Tantangan dalam percepatan penurunan stunting adalah komitmen dan dukungan berkelanjutan dari pimpinan, pengetahuan dan pendidikan gizi, koordinasi dan integrasi intervensi gizi.
Kapasitas dan kualitas pelaksana program kegiatan sosialisasi stunting ini melibatkan ibu ibu (Warga) di desa Pangliaran kec. Pancatengah, diharapkan program percepatan penurunan stunting ini dapat segera dicapai dengan meningkatkan kesadaran pentingnya pendewasaan usia perkawinan, perencanan kehidupan berumah tangga, pengaturan jarak kehamilan / 4 terlalu (Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Dekat, Dan Terlalu Banyak).”ujarnya”
Terkait pencegahan stunting masyarakat perlu memahami bagaimana menjaga kesehatan ibu hamil dan bayi dalam kandungan dengan menerapkan pola hidup sehat terutama memakan makanan yang sehat, hal tersebut disampaikan langsung, Dansatgas TMMD ke 121 Kodim 0612/Tsm (Letkol inf Raden Henra Sukmadjidibrata S.i.p)
“Melalui Sosialisasi ini masyarakat diajarkan bagaimana menciptakan keluarga yang berkualitas dalam pencegahan stunting,” sampainya.
“Dengan penerapan yang kita lakukan ini, harapan kita, janin yang ada dalam kandungan dapat tumbuh dengan sehat sampai waktu kelahiran,” pungkasnya.