Bekasi, Lintasnusa.com – 21 Juni 2025 Sebuah insiden terjadi saat Gubernur Jawa Barat, H. Dedi Mulyadi, melaksanakan kegiatan Abdi Nagri Nganjang Ka Warga di Desa Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jumat (20/06/2025). Di tengah antusiasme ribuan warga menyambut kedatangan Gubernur, seorang pria tiba-tiba menyiram air ke arah beliau sebanyak tiga kali, menggunakan botol air mineral.
Peristiwa tersebut terjadi saat Gubernur Dedi Mulyadi tengah berjalan menuju panggung utama untuk menyapa warga dan menyampaikan sambutan. Secara tiba-tiba, dari sisi kerumunan, seorang pria mengenakan sweater gelap menyiramkan air dari botol ke arah Gubernur. Bahkan setelah botol kosong, pria tersebut melemparkannya ke arah yang sama.
Petugas pengamanan yang terdiri dari unsur Satpol PP, Kepolisian, dan TNI segera bertindak sigap mengamankan pelaku dan membawanya menjauh dari lokasi utama acara.
Berdasarkan pemeriksaan awal, pelaku diketahui merupakan warga asal Narogong, dan datang ke lokasi bersama anak serta istrinya. Dalam keterangannya kepada petugas, ia menyebut aksi tersebut dilakukan secara spontan karena merasa anaknya tergencet dalam kerumunan massa.
“Tadi bocah kegencet, Bang. Saya teriak ‘woi tolong woi,’ tapi enggak ada yang denger. Refleks saya nyiram air,” kata pelaku saat dimintai keterangan.
Saat digeledah, ditemukan pula sebuah benda yang diduga jimat di dalam tas milik pelaku. Namun pelaku menjelaskan bahwa jimat tersebut bukan untuk kekebalan diri, melainkan sebagai bagian dari ikhtiar spiritual dalam menjalani usaha sebagai tukang bangunan.
Pelaku juga membantah adanya unsur provokasi atau keterlibatan pihak lain dalam aksinya. “Gak, Demi Allah. Gak ada yang nyuruh,” tegasnya.
Baca Juga : 22 Penjabat Kepala Desa Persiapan Hasil Pemekaran Dilantik, Bupati Garut Tekankan Tiga Fokus Pembangunan
Meski terjadi insiden, Gubernur Dedi Mulyadi tetap melanjutkan kegiatan kunjungan dan memberikan sambutan kepada masyarakat tanpa menyinggung insiden tersebut sama sekali. Acara berlangsung aman dan kondusif hingga selesai.
Pihak keamanan saat ini masih melakukan pendalaman terhadap motif dan kondisi psikologis pelaku untuk memastikan tidak ada potensi gangguan keamanan dalam agenda kepala daerah ke depan.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menegaskan komitmen untuk menjaga ruang interaksi antara kepala daerah dan masyarakat tetap terbuka, aman, dan inklusif.
Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Jawa Barat