Padang Pariaman, Lintasnusa.com – 20 Juni 2025 Kepolisian Resor (Polres) Padang Pariaman, Sumatera Barat, berhasil mengungkap kasus pembunuhan berantai yang menggemparkan masyarakat. Tersangka utama dalam kasus ini, SJ alias Wanda (25), ditangkap di kediamannya di Batang Anai, Padang Pariaman, pada Kamis dini hari, 19 Juni 2025, pukul 02.00 WIB.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, menyampaikan bahwa Wanda telah mengakui perbuatannya membunuh tiga perempuan muda, satu di antaranya dimutilasi dan dua lainnya dibuang ke dalam sumur tua di kawasan Pasar Usang.
Tersangka diketahui mengenal para korban secara pribadi. Ketiga korban berjenis kelamin perempuan dengan usia berkisar antara 23 hingga 25 tahun. Korban pertama yang ditemukan adalah SA (25), teman main tersangka, yang dibunuh dan dimutilasi. Potongan tubuh SA ditemukan di Sungai Batang Anai pada Senin, 16 Juni 2025.
Keluarga korban mengenali jasad SA berdasarkan aksesori pribadi seperti cincin dan kalung yang masih melekat pada tubuh korban. Konfirmasi dilakukan di RS Bhayangkara Polda Sumbar pada Rabu, 18 Juni 2025.
Dua korban lainnya adalah SO (23) dan AG (24), yang disebut tersangka sebagai mantan kekasih dan teman dekatnya. Kedua korban diduga dibunuh sekitar satu tahun yang lalu. Polisi saat ini tengah melakukan pencarian jasad korban yang dibuang ke sumur tua.
Baca Juga : Polsek Sukadana Kawal Ketat Jalan Sehat dan Donor Darah di HUT Desa Margajaya ke-47
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, tersangka mengaku membunuh SA karena merasa kesal atas utang yang belum dibayar sebesar Rp 3,5 juta. Tersangka menyebut telah berulang kali menagih pinjaman tersebut, namun tidak mendapat respons yang memuaskan hingga akhirnya nekat menghabisi nyawa korban di sebuah kebun.
Mengenai tindakan mutilasi, penyelidikan masih berlangsung. Polisi baru menemukan enam dari sepuluh potongan tubuh korban SA. Motif mutilasi belum dapat dipastikan, namun kuat dugaan pelaku ingin menyulitkan proses identifikasi korban.
“Motif awal yang kami peroleh adalah rasa sakit hati terhadap korban. Namun, kami masih mendalami apakah ada motif lain di balik tindak kekerasan ini,” ujar AKBP Ahmad Faisol Amir dalam keterangan persnya di Mapolres Padang Pariaman, Kamis (19/06).
Polres Padang Pariaman bersama tim Inafis Polda Sumbar kini masih melakukan pencarian potongan tubuh korban SA yang belum ditemukan. Selain itu, investigasi terhadap dua korban lainnya juga tengah dikembangkan, termasuk proses evakuasi dari lokasi sumur tua di Pasar Usang.
Tim forensik juga sedang melakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian, waktu pembunuhan, serta kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam kasus ini.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan spekulasi yang dapat mengganggu proses hukum. Polisi juga membuka jalur komunikasi bagi masyarakat yang memiliki informasi terkait kasus ini melalui layanan pengaduan di nomor 110 atau langsung ke Polres Padang Pariaman.
Humas Polres Padang Pariaman