Garut, Lintasnusa.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut mengeluarkan imbauan kewaspadaan menghadapi musim kemarau yang mulai melanda sejumlah wilayah. Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana, meminta seluruh jajaran pemerintahan, khususnya di tingkat kecamatan, untuk bersiaga menghadapi berbagai potensi ancaman yang kerap muncul di musim kemarau seperti kekeringan, kebakaran permukiman, dan kebakaran hutan serta lahan.
Imbauan ini disampaikan Nurdin dalam rapat koordinasi pada Minggu, 15 Juni 2025, menyusul terjadinya pergeseran musim yang mulai terasa dalam beberapa pekan terakhir.
“Teman-teman, khususnya kecamatan dari kewilayahan harus ‘standby’, karena kita maklum saat ini akan bergeser ke kemarau. Meskipun ada hujan, tapi poinnya tetap antisipasi,” ujar Nurdin.
Menurutnya, tantangan pada musim kemarau berbeda dengan saat musim hujan yang identik dengan bencana hidrometeorologi. Saat kemarau, kata Nurdin, kekeringan dan potensi kebakaran justru menjadi ancaman utama, terutama di kawasan rawan seperti Gunung Guntur.
“Kami fokus pada kesiapsiagaan, terutama di wilayah Gunung Guntur yang kerap mengalami kebakaran hutan saat musim kemarau. Koordinasi lintas sektor harus diperkuat,” tambahnya.
Baca Juga : Detik-Detik Siswa SD di Ciamis Terjebak di Lift Sekolah, Evakuasi Berlangsung 36 Menit
Nurdin juga menyampaikan bahwa peralihan musim ini dapat dirasakan dari perubahan suhu yang lebih dingin di pagi hari. Oleh karena itu, ia meminta instansi teknis seperti BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Pertanian untuk mulai melakukan langkah-langkah mitigasi seperti pemantauan titik rawan kebakaran, penyuluhan kepada masyarakat, dan penyiapan peralatan pemadaman darurat.
Pemkab Garut juga mengimbau warga untuk tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan serta melaporkan setiap potensi bahaya kebakaran ke aparat desa atau petugas berwenang.
Dengan langkah antisipatif dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat, Pemkab Garut berharap dapat meminimalkan dampak buruk musim kemarau terhadap kehidupan sosial dan ekonomi warga, serta menjaga kelestarian lingkungan, khususnya di kawasan hutan lindung dan pegunungan.
