Terletak di perbatasan RI-Malaysia, Desa Wa’Yagung menjadi salah satu desa yang paling terisolasi. Desa ini berjarak 16 km dari ibu kota Kecamatan Krayan Timur.

Berita60 Dilihat

Krayan Timur – Keterbatasan akses transportasi membuat warga harus menempuh perjalanan panjang melewati medan yang sulit, terutama saat ada yang memerlukan perawatan medis.

‘’Sekarang ada jalan yang dibuka pemerintah, tapi baru separuh. Cuma sampai Long Umung, itu masih sekitar 12 km lagi menuju desa kami Wa’Yagung,’’ ujar tokoh masyarakat adat Wa’Yagung, Rian Antoni, Selasa (7/1/2025).

Masyarakat Desa setempat masih bermimpi memiliki akses jalan layak untuk membantu perekonomian dan mobilitas mereka.

Terlebih, saat ini hanya ada jembatan gantung sepanjang 70 meter dari tahun 2004, yang menjadi satu-satunya akses ke wilayah lain.

Desa ini juga jauh dari kata modern, karena listrik PLN dan internet masih jadi mimpi bagi masyarakat setempat.

Saking jauhnya jarak yang perlu ditempuh, anak-anak sekolah asal Wa’Yagung hanya pulang ke rumah saat akhir pekan.

Selain itu, ada sebuah keterpaksaan yang saat ini menjadi tradisi, di mana warga satu kampung keluar untuk menandu warga yang sakit.

Penulis: Ahmad Dzulviqor

Editor: Ferril Dennys

#desaterisolasi #wayagung #perbatasanRI #malaysia

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *