1.387 Jiwa Korban Kebakaran Kapuk Muara Mengungsi di 12 Tenda Darurat

Berita390 Dilihat

Jakarta, Lintasnusa.com — Sebanyak 1.387 jiwa korban kebakaran yang terjadi di Kampung Rawa Indah, Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, saat ini menempati 12 tenda pengungsian yang disiapkan Pemerintah Kota Jakarta Utara.

Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat menyampaikan bahwa pihaknya telah bergerak cepat dalam menangani dampak bencana kebakaran yang melanda kawasan permukiman padat penduduk tersebut.

“Petugas dan warga bergerak cepat memadamkan api, begitu pun penyaluran bantuan natura seperti makanan, pakaian, dan perlengkapan lainnya untuk warga terdampak,” ujar Hendra pada Sabtu, 7 Juni 2025.

Hendra menyebut seluruh korban kini telah berada di lokasi pengungsian yang relatif aman, dan kebutuhan dasar mereka telah menjadi prioritas. Pemerintah juga memastikan ketersediaan makanan, air minum, petugas medis, serta toilet portabel untuk menjamin kenyamanan para pengungsi.

“Kami telah menyiapkan berbagai kebutuhan logistik dan petugas medis di tenda-tenda pengungsian. Kami prihatin dengan musibah ini dan berkomitmen memberikan perhatian penuh,” tambah Hendra.

Baca Juga : Pramono Anung Minta Pemkot Jakut Gerak Cepat Tangani Dampak Kebakaran Kapuk Muara

Kebakaran yang terjadi pada Jumat, 6 Juni 2025, menghanguskan ratusan rumah dan memaksa ribuan warga kehilangan tempat tinggal. Dalam waktu singkat, Pemkot Jakarta Utara dibantu berbagai unsur seperti BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan PMI mendirikan tenda pengungsian serta posko pelayanan kesehatan.

Langkah tanggap darurat ini sejalan dengan instruksi Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, yang meminta jajaran pemerintah bergerak cepat dan menyusun penanganan komprehensif dan berkelanjutan terhadap dampak kebakaran.

Pemerintah Kota Jakarta Utara berkomitmen untuk terus mendampingi warga hingga kondisi pulih. Rasa empati dan kecepatan respons menjadi modal utama dalam penanganan bencana ini. Bantuan kemanusiaan dari masyarakat dan berbagai lembaga pun terus berdatangan sebagai bentuk solidaritas terhadap para korban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *