Grup Facebook Diduga Komunitas Gay Tasikmalaya Tuai Reaksi Warga dan Aktivis

Berita, Jabar112 Dilihat

Tasikmalaya, Lintasnusa.com – 28 Mei 2025 Masyarakat Kota Tasikmalaya dihebohkan oleh temuan sebuah grup Facebook yang diduga menjadi wadah komunitas gay lokal. Grup tersebut diketahui telah memiliki lebih dari 9.000 anggota, dan memantik keprihatinan dari berbagai kalangan di wilayah yang dikenal sebagai Kota Santri.

Keberadaan grup ini dianggap sebagai indikasi tumbuhnya aktivitas komunitas LGBT secara daring di tengah masyarakat yang mayoritas menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan norma sosial.

Almumtaz Soroti Lemahnya Pengawasan

Abu Hazmi, Sekretaris Jenderal Aliansi Aktivis dan Masyarakat Muslim Tasikmalaya (Almumtaz), menyatakan bahwa meningkatnya eksistensi komunitas LGBT di media sosial mencerminkan lemahnya kontrol serta minimnya perhatian dari pemerintah daerah.

“Penanganan masalah LGBT yang makin marak ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi harus semua pihak berupaya, terutama para orang tua. Di antara pemicu seseorang menjadi LGBT yaitu dari sikap orang tua dalam pola pengasuhan yang salah,” ujar Abu Hazmi kepada wartawan Kabar Priangan, Selasa (28/5/2025).

Ia juga mendorong agar platform media sosial bekerja sama dengan pemerintah dan tokoh masyarakat untuk memantau dan menutup grup-grup yang dinilai menyimpang dari norma sosial dan keagamaan lokal.

Panggilan untuk Edukasi dan Keterlibatan Keluarga

Aktivis Almumtaz menekankan pentingnya pendekatan edukatif dan preventif, khususnya dalam lingkup keluarga. Orang tua didorong agar lebih aktif membina anak-anak mereka dengan nilai-nilai moral dan keagamaan sejak usia dini.

Baca Juga : Edukasi Rabies dan Vaksinasi Ternak Warnai TMMD ke-124 di Desa Depeha

“Ini bukan hanya tugas pemerintah. Keluarga dan sekolah memiliki peran sentral dalam menjaga anak-anak dari pengaruh-pengaruh yang merusak,” imbuh Abu Hazmi.

Pemerintah Diminta Bertindak Tegas

Sejumlah tokoh masyarakat dan aktivis juga mendesak Pemerintah Kota Tasikmalaya agar lebih responsif dan tegas dalam menanggapi temuan ini. Mereka berharap ada langkah konkrit dalam bentuk regulasi dan patroli siber yang dapat menekan penyebaran konten LGBT secara daring di kalangan remaja.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kota Tasikmalaya atau aparat kepolisian terkait keberadaan grup tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed