Hasil Uji Lab Terungkap, Eks Direktur WHO Sampaikan Penyebab Keracunan MBG

Berita130 Dilihat

Jakarta, Lintasnusa.com – 27 September 2025 Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) bersama tim independen menyampaikan perkembangan terbaru terkait kasus keracunan yang menimpa ribuan siswa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah.

Hasil uji laboratorium resmi yang dilakukan oleh lembaga berwenang telah keluar dan menunjukkan adanya indikasi kuat bahwa keracunan disebabkan oleh kontaminasi bakteri pada bahan pangan tertentu, yang masuk dalam menu MBG.

Eks Direktur World Health Organization (WHO), yang juga menjadi konsultan independen dalam investigasi ini, mengonfirmasi temuan tersebut.

“Berdasarkan hasil laboratorium, penyebab utama keracunan adalah kontaminasi bakteri patogen yang masuk melalui bahan pangan yang tidak tersimpan dengan baik. Faktor higienitas dan rantai distribusi menjadi titik krusial yang harus segera diperbaiki,” ujarnya.

Pemerintah menegaskan langkah-langkah perbaikan telah disiapkan, mulai dari peningkatan standar pengawasan dapur MBG/SPPG, hingga pelatihan ulang bagi tenaga pengolah makanan.

“Temuan ini menjadi bahan evaluasi menyeluruh. Kami sudah siapkan langkah korektif agar distribusi makanan benar-benar aman dan sesuai standar kesehatan,” kata Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang.

Baca Juga : PPP Sesalkan Kericuhan di Muktamar X, Ketua Umum Mardiono Akan Tempuh Jalur Hukum

Selain itu, pemerintah berkomitmen untuk memberikan pendampingan medis bagi seluruh korban hingga pulih, serta memastikan kasus ini tidak terulang.

“Keselamatan anak-anak Indonesia adalah prioritas. Kami akan memperkuat sistem keamanan pangan dalam seluruh program MBG di masa mendatang,” tegas Nanik.

BGN bersama Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah akan terus memberikan informasi terbaru secara transparan kepada publik mengenai perkembangan investigasi maupun tindak lanjut perbaikan program MBG.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *