Memburu Dewi Astuti, Bos Narkoba Jatim Dalangi 2 Ton Sabu Terbesar dalam Sejarah

Berita894 Dilihat

Surabaya, Lintasnusa.com Sosok Dewi Astuti kini menjadi buruan utama aparat penegak hukum setelah terungkap sebagai dalang di balik penyelundupan 2 ton sabu—pengungkapan terbesar dalam sejarah peredaran narkoba di Indonesia. Wanita yang disebut-sebut sebagai “Ratu Narkoba Jawa Timur” itu berhasil kabur saat operasi gabungan dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Direktorat Narkoba Bareskrim Polri awal Mei lalu.

Pengungkapan kasus ini bermula dari informasi intelijen terkait aktivitas mencurigakan di kawasan pelabuhan pantai utara Jawa Timur. Setelah dilakukan penyelidikan intensif, petugas berhasil menggagalkan penyelundupan sabu dalam jumlah fantastis yang disamarkan dalam kontainer ekspor-impor bahan kimia industri.

Sindikat Internasional, Operasi Terorganisir

Direktur Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa, mengungkapkan bahwa sindikat yang dipimpin Dewi Astuti terhubung dengan jaringan narkotika internasional yang berbasis di Timur Tengah dan Asia Tenggara.

“Kami menduga sabu ini dikirim dari Iran melalui jalur laut dan masuk lewat pelabuhan-pelabuhan kecil di Jatim. Modus penyelundupan sangat canggih dan melibatkan pelaku profesional dari berbagai negara,” ujar Brigjen Mukti dalam konferensi pers, Selasa (28/5).

Dewi Astuti disebut sebagai otak dari operasi besar ini. Dia diketahui merekrut dan mengendalikan puluhan kurir, serta memiliki jaringan kuat di pelabuhan, distribusi logistik, dan pihak perbankan.

Buron Nasional, Peringatan untuk Seluruh Wilayah

BNN telah memasukkan nama Dewi Astuti ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) nasional. Foto dan identitasnya disebarkan ke seluruh jajaran Polda dan Polres di Indonesia, serta melalui jalur kerja sama internasional seperti Interpol.

Kepala BNN, Komjen Marthinus Hukom, menegaskan bahwa upaya penangkapan Dewi Astuti akan menjadi prioritas utama.

Baca Juga : KPU Tetapkan Cecep-Asep sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Tasikmalaya

“Dewi Astuti bukan pemain baru. Ini sindikat yang telah lama kami pantau, dan pengungkapan 2 ton sabu ini hanya puncak gunung es. Kami tidak akan berhenti sampai seluruh jaringannya dibongkar,” tegas Marthinus.

Ancaman Serius bagi Generasi Muda

Pengungkapan kasus ini menjadi alarm keras bagi pemerintah dan masyarakat. Dengan nilai ekonomi mencapai triliunan rupiah, peredaran sabu sebanyak 2 ton diperkirakan dapat merusak jutaan generasi muda Indonesia jika tidak dicegah.

Pemerhati narkotika dari Universitas Airlangga, Dr. Hendra Surya, mengatakan bahwa perlu kolaborasi lebih erat antara aparat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam pencegahan narkoba.

“Penegakan hukum penting, tapi pencegahan sejak dini jauh lebih penting. Kita harus memperkuat edukasi dan rehabilitasi,” katanya.

Kini, publik menanti kelanjutan perburuan Dewi Astuti yang menjadi simbol kebangkitan jaringan narkoba kelas kakap di Tanah Air. Akankah aparat berhasil menangkapnya sebelum ia kembali menyusun kekuatan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *