Menteri Amran: Nilai Ekspor Kelapa akan Naik Rp 60 Triliun

Berita75 Dilihat

Jakarta, Lintasnusa.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis nilai ekspor kelapa Indonesia akan meningkat signifikan hingga Rp 60 triliun dalam beberapa tahun mendatang. Pernyataan itu disampaikan saat menghadiri forum investasi pertanian di Jakarta, Rabu (29/5/2025).

Menurut Amran, potensi ekspor kelapa nasional sangat besar dan belum dimaksimalkan secara optimal. Indonesia merupakan salah satu produsen kelapa terbesar di dunia, namun kontribusi sektor ini terhadap devisa negara masih relatif kecil.

“Saat ini nilai ekspor kelapa kita baru sekitar Rp 30 triliun. Dengan strategi hilirisasi dan peningkatan produktivitas, kita targetkan naik dua kali lipat menjadi Rp 60 triliun,” ujar Amran dalam sambutannya.

Genjot Hilirisasi dan Industri Olahan

Untuk mencapai target tersebut, Kementerian Pertanian akan mendorong hilirisasi produk kelapa, seperti minyak kelapa murni (VCO), santan, briket tempurung, dan produk turunan lainnya yang bernilai tambah tinggi. Amran menyebut, ekspor kelapa tak boleh lagi bergantung pada bentuk mentah.

“Kalau kita ekspor kelapa bulat, nilai jualnya rendah. Tapi kalau kita olah jadi VCO, nilai ekspornya bisa 5—10 kali lipat. Ini yang sedang kita kejar,” tambahnya.

Kementan juga menjalin kerja sama dengan kementerian lain serta pelaku industri untuk memperluas pasar ekspor ke negara-negara seperti Tiongkok, India, Jepang, dan Timur Tengah.

Baca Juga : Zarof Ricar Dituntut 20 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Proyek Infrastruktur

Perluasan Lahan dan Dukungan Petani

Di sisi hulu, pemerintah akan memperluas lahan kelapa dan memperbaiki sistem budidaya melalui program peremajaan tanaman dan bantuan benih unggul. Petani juga akan diberi pendampingan agar hasil panen meningkat secara kualitas maupun kuantitas.

“Kami ingin petani sejahtera, dan negara dapat devisa besar. Kelapa ini emas hijau Indonesia, dan kita tidak boleh biarkan potensinya tidur,” ujar Amran.

Amran berharap seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, swasta, dan petani, dapat bersinergi untuk mendorong pertumbuhan ekspor kelapa secara berkelanjutan.

Dengan langkah konkret tersebut, Kementan optimistis Indonesia bisa menjadi pemimpin pasar kelapa dunia, sekaligus mendongkrak pendapatan negara dan kesejahteraan petani lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *