Momen Mencekam Kebakaran Tebet: Anak Terjebak, Ibu Lompat Lewat Jendela

Berita121 Dilihat

Jakarta, Lintasnusa.com – Kebakaran melanda sebuah rumah kontrakan di Jalan Kutilang 28, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/7/2025) pagi. Peristiwa tragis ini menyebabkan empat anak di bawah umur meninggal dunia.

Keempat korban kebakaran di Bukit Duri itu berinisial L (13), K (3), NA (7), dan A (4). Dua dari mereka, NA dan A, diketahui merupakan kakak-beradik.

Menurut laporan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, para korban terjebak di lantai dua rumah dan tidak sempat diselamatkan oleh orangtua mereka.

“Terdapat empat orang korban jiwa dalam kondisi meninggal dunia,” ungkap Kepala Gulkarmat Jakarta Selatan Syamsul Huda, dalam keterangannya.

Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting berdasarkan temuan awal yang diterima petugas pemadam kebakaran.

Ibu korban sempat ajak anaknya lompat

Novi (28), ibu dari dua korban, menceritakan momen ketika ia dan keempat anaknya masih terlelap di kamar lantai dua saat api mulai membesar dari lantai satu rumah.

Ia terbangun karena asap hitam masuk ke kamar dan langsung berusaha menyelamatkan anak-anaknya.

Novi sempat menggendong bayi berusia tiga bulan dan mencoba membawa ketiga anak lainnya turun ke lantai satu.

Namun, karena api sudah menyebar, mereka kembali ke lantai dua dan mencari jalan keluar melalui jendela. Novi mengajak tiga anaknya yang lain untuk melompat dari sana.

“Aku ajak lompat dia malah pergi. Saya panik dan memilih melompat,” ujar Novi saat ditemui di posko pengungsian.

Novi menyaksikan rumah kontrakannya yang sudah dikepung api. Matanya bergerak ke sana kemari untuk mencari keberadaan tiga anaknya yang lain.

Baca Juga : BAZNAS Enrekang Salurkan Bantuan Pendidikan Rp 27,7 Juta: Wujud Kepedulian Masa Depan Gemilang

Setelah melompat lebih dulu, Novi sempat melihat anak sulungnya, R (9), muncul dalam kondisi selamat.

Ia kemudian meminta bantuan petugas pemadam kebakaran untuk menyelamatkan dua anak lainnya yang masih terjebak di dalam rumah.

Namun, upaya penyelamatan tidak membuahkan hasil karena kobaran api yang sudah terlalu besar.

“Setelah petugas pertama datang, orangtua meminta tolong untuk menyelamatkan anaknya yang terjebak, petugas yang sudah menggunakan alat SCBA (self contained breathing apparatus) tidak berhasil menembus untuk menyelamatkan karena api sudah besar,” kata Syamsul.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed