Narkotika Ditemukan dalam Tepung Bantuan AS ke Gaza, Otoritas Palestina Kecam Tindakan Biadab

Berita185 Dilihat

Gaza, Lintasnusa.com – 27 Juni 2025 Otoritas Palestina di Gaza mengeluarkan kecaman keras setelah ditemukan pil narkotika jenis Oxycodone di dalam kantong tepung bantuan kemanusiaan yang dikirim oleh Amerika Serikat melalui mekanisme distribusi di wilayah yang dikepung Israel. Penemuan mengejutkan ini diumumkan oleh Kantor Media Pemerintah Gaza pada Jumat (27/6), seraya memperingatkan adanya ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat.

Ada kemungkinan bahwa pil-pil ini sengaja digiling atau dilarutkan di dalam tepung itu sendiri, yang merupakan serangan langsung terhadap kesehatan masyarakat,” ujar pernyataan resmi kantor media seperti dilansir oleh Anadolu.

Oxycodone merupakan obat penghilang rasa sakit yang dikenal bersifat adiktif jika dikonsumsi tanpa pengawasan medis. Kantor media pemerintah Gaza menilai insiden ini sebagai bentuk “perang senyap” atau senjata lunak dalam upaya merusak struktur sosial dan moral bangsa Palestina.

Ini adalah bagian dari genosida Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina,” lanjut pernyataan tersebut. “Kami menganggap Israel bertanggung jawab penuh atas kejahatan keji ini yang bertujuan menyebarkan kecanduan di tengah penderitaan rakyat.

Bantuan yang tercemar ini berasal dari titik distribusi bantuan kemanusiaan GHF yang dikelola Amerika Serikat. Mekanisme distribusi yang diatur oleh Israel di Gaza selatan dan tengah — tanpa koordinasi dengan PBB — telah mendapat penolakan keras dari masyarakat internasional. Upaya ini diduga merupakan strategi untuk memaksa perpindahan penduduk dari Gaza utara ke selatan, melewati proses distribusi PBB yang dianggap lebih transparan dan akuntabel.

Baca Juga : Hujan Deras Sebabkan Banjir Setinggi 1,5 Meter di Tangerang, 280 KK Terdampak

Sejak 27 Mei 2025, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 549 warga Palestina tewas dan lebih dari 4.000 luka-luka akibat penembakan oleh militer Israel di dekat titik bantuan dan jalur truk makanan PBB.

Laporan investigasi terbaru dari surat kabar Haaretz, media arus utama Israel yang dikenal independen dan progresif, mengungkap perintah sistematis dari komando militer Israel (IDF) untuk menembak warga Palestina tak bersenjata di area distribusi bantuan.

Dalam laporan tanggal 27 Juni 2025, Haaretz mengutip seorang tentara anonim yang bertugas di Gaza. Tentara tersebut menyebut bahwa perintah untuk menargetkan warga sipil telah berlangsung selama sebulan terakhir, meskipun para korban tidak menimbulkan ancaman apa pun.

Serangan Israel ke Gaza sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 56.300 warga Palestina, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Meski banyak desakan gencatan senjata dari dunia internasional, Israel terus melancarkan serangan brutal.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada November lalu telah mengeluarkan surat penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Sementara itu, Mahkamah Internasional (ICJ) tengah memproses kasus dugaan genosida Israel di Gaza, yang diajukan oleh sejumlah negara dan organisasi kemanusiaan internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *