Pasca Longsor, Warga Kampung Cibereum Keluhkan Akses Jalan dan Lalu Lintas Armada Berat

Berita, Jabar161 Dilihat

Tasikmalaya, Lintasnusa.com – Dua pekan setelah bencana longsor yang melanda Kampung Cibereum, Kecamatan Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya, pada 14 Mei 2025, kondisi infrastruktur di wilayah terdampak masih memprihatinkan. Warga mengeluhkan lambatnya perbaikan akses jalan serta munculnya persoalan baru, yakni meningkatnya aktivitas kendaraan berat di jalur pedesaan yang sempit.

Kendaraan besar yang sebelumnya tidak pernah melintasi jalur tersebut kini kerap terlihat lalu-lalang, memicu keresahan masyarakat setempat. Jalur sempit yang belum sepenuhnya pulih dari dampak longsor kini harus menanggung beban tambahan.

“Awalnya hanya kendaraan kecil. Sekarang truk dan kendaraan berat juga mulai ramai melintas,” ujar Agus, warga Kampung Kalapa Nunggal, saat ditemui tim Humas PR Tasikmalaya, Kamis (29/5/2025).

Risiko Kecelakaan Meningkat

Agus menambahkan bahwa peningkatan volume lalu lintas, khususnya kendaraan bertonase besar, meningkatkan risiko kecelakaan di wilayah yang seharusnya hanya diperuntukkan bagi kendaraan ringan.

“Gimana tidak rawan, jalan di sini kecil, jumlah kendaraan meningkat, jadi semakin berisiko,” imbuhnya.

Selain ancaman keselamatan, warga juga mengeluhkan polusi udara dan kerusakan jalan yang makin parah akibat beban berat dari armada besar

Baca Juga : Viral! Dua Siswi SMP Mabuk Berat Usai Pesta Miras Oplosan di Sukaraja, Lima Pelajar Diamankan

Respons Pemerintah Ditunggu

Hingga berita ini diturunkan, pemerintah daerah melalui instansi terkait masih melakukan proses asesmen teknis dan logistik. Meski demikian, warga berharap percepatan tindakan, termasuk:

Perbaikan struktur jalan yang rusak,

Penataan ulang jalur lalu lintas agar kendaraan besar tidak melintas di pemukiman padat,

Pemasangan rambu larangan kendaraan berat,

Peningkatan koordinasi dengan pihak keamanan untuk pengawasan lalu lintas.

Warga Kampung Cibereum dan sekitarnya kini hidup dalam kecemasan ganda: dampak pasca longsor yang belum tertangani sepenuhnya dan peningkatan risiko dari kendaraan besar yang melintas. Mereka berharap pemerintah daerah segera turun tangan dan mengambil tindakan konkret demi keselamatan dan kenyamanan warga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *