Pemkot Tasikmalaya Kaji Penerapan Jam Malam bagi Pelajar, Diky Chandra: Demi Kebaikan Bersama

Berita, Jabar113 Dilihat

Tasikmalaya, Lintasnusa.com – 28 Mei 2025 Pemerintah Kota Tasikmalaya tengah mengkaji rencana penerapan jam malam bagi pelajar sebagai bentuk antisipasi terhadap meningkatnya kenakalan remaja dan aktivitas luar rumah yang tidak produktif di malam hari.

Wacana ini disampaikan langsung oleh Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Chandra, usai menghadiri rapat koordinasi lintas sektor bersama unsur kepolisian, dinas pendidikan, dan tokoh masyarakat.

“Ini bukan pembatasan hak, melainkan upaya perlindungan generasi muda dari potensi bahaya sosial di luar jam belajar,” tegas Diky Chandra dalam keterangan persnya, Rabu (28/5).

Jam Malam untuk Pelajar: Masih Tahap Kajian

Rencana tersebut masih dalam tahap pengkajian mendalam oleh tim gabungan Pemkot dan aparat keamanan. Beberapa aspek yang tengah dikaji meliputi batas waktu jam malam, kelompok usia pelajar yang terkena aturan, serta mekanisme pengawasan di lapangan.

“Kita tidak ingin kebijakan ini menimbulkan polemik. Karena itu, kami libatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan orang tua dan sekolah,” ujar Diky.

Antisipasi Kenakalan Remaja dan Gangguan Sosial

Menurut data dari Polres Tasikmalaya Kota, dalam beberapa bulan terakhir terdapat peningkatan laporan terkait pelanggaran ketertiban oleh remaja, terutama di malam hari. Kasus tersebut meliputi balap liar, nongkrong hingga larut malam, dan pergaulan bebas.

Diky menegaskan bahwa jam malam ini bersifat preventif, bukan represif.

“Kami ingin anak-anak fokus pada pendidikan dan aktivitas positif. Lingkungan yang aman dan kondusif adalah tanggung jawab kita bersama,” tambahnya.

Dukungan dan Respons Masyarakat

Beberapa tokoh masyarakat dan organisasi kepemudaan menyatakan dukungan terhadap inisiatif ini, asalkan disosialisasikan dengan baik dan melibatkan semua pihak.

Baca Juga : Perkuat Stabilitas Sosial, GP Ansor dan Polres Tasikmalaya Luncurkan Program Safari Pesantren

Ketua Forum RW Kota Tasikmalaya, H. Encep Rukmana, menyambut baik rencana tersebut.

“Anak-anak kita memang butuh kontrol lebih. Tapi pendekatannya harus persuasif, bukan intimidatif,” katanya.

Pemkot: Fokus pada Edukasi dan Sinergi

Pemkot memastikan bahwa kebijakan ini akan diiringi dengan edukasi kepada pelajar dan orang tua. Dalam waktu dekat, Dinas Pendidikan akan menggelar dialog terbuka dengan para kepala sekolah dan komite sekolah untuk menampung masukan.

Selain itu, Satpol PP dan kepolisian akan dilibatkan sebagai pengawas pelaksanaan di lapangan, dengan pendekatan humanis.

Kesimpulan: Jam Malam untuk Pelajar Demi Masa Depan Lebih Baik

Kebijakan jam malam bagi pelajar bukanlah bentuk pelarangan mutlak, melainkan langkah antisipatif yang bertujuan menjaga moral dan keselamatan generasi muda di Kota Santri.

“Kami ingin generasi muda Tasikmalaya menjadi anak-anak yang tangguh, cerdas, dan tidak kehilangan arah. Ini adalah investasi sosial untuk masa depan,” pungkas Diky Chandra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *