Sidoarjo, Lintasnusa.com – 5 Oktober 2025 BPBD Kabupaten Sidoarjo bersama unsur Basarnas, DLHK, BPKP, TNI, Polri, serta relawan gabungan terus melakukan upaya pencarian, penyelamatan, dan pembersihan puing-puing reruntuhan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.
Dalam proses evakuasi hari ini, tim gabungan berhasil mengevakuasi satu unit kendaraan Mercedes-Benz yang tertimpa reruntuhan bangunan. Mobil tersebut ditemukan dalam kondisi ringsek berat di samping rumah pengasuh ponpes, tepat di sisi timur musala yang ambruk.
Kronologi dan Proses Evakuasi
Evakuasi kendaraan dilakukan menggunakan alat berat jenis ekskavator milik DLHK Sidoarjo. Setelah berhasil diangkat, kendaraan langsung dinaikkan ke atas truk angkut untuk dipindahkan ke lokasi aman.
Ketua RT 7 RW 3 Desa Buduran, Munir, membenarkan bahwa mobil tersebut merupakan milik pengasuh ponpes dan ikut tertimpa saat bangunan musala runtuh pada awal pekan lalu.
“Betul, selain korban jiwa, satu unit mobil Mercy juga ikut hancur tertimpa reruntuhan. Saat kejadian, mobil terparkir di samping rumah pengasuh ponpes,” jelas Munir saat ditemui di lokasi.
Menurut keterangan saksi, kendaraan tersebut tertimpa pilar utama bangunan yang patah ketika musala ambruk. Pada saat insiden, fokus utama warga dan petugas diarahkan untuk menyelamatkan para santri yang tertimbun reruntuhan.
Perkembangan Terbaru
Hingga hari ini, berdasarkan data sementara yang dihimpun dari Posko Utama, jumlah korban meninggal dunia akibat runtuhnya musala mencapai 37 orang. Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap kemungkinan korban tambahan serta memastikan seluruh area reruntuhan dalam kondisi aman.
Baca Juga : Gelombang Protes Global Kecam Israel Cegat Armada Bantuan Gaza
Pernyataan Resmi
Kepala BPBD Kabupaten Sidoarjo, [Nama Pejabat], menyampaikan apresiasi atas kerja sama seluruh unsur yang terlibat dalam penanganan bencana ini.
“Kami berterima kasih atas kerja keras seluruh pihak, baik instansi pemerintah maupun relawan. Upaya evakuasi masih terus berlanjut hingga seluruh area dinyatakan bersih dan aman,” ujarnya
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, dan mendukung proses evakuasi yang masih berjalan.