Tasikmalaya, Lintasnusa.com – Suasana menjelang Hari Raya Idul Adha di Kampung Datar Loa, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, mendadak mencekam. Seekor sapi kurban mengamuk dan menyebabkan dua orang warga terluka parah, dalam sebuah insiden mengejutkan yang terjadi pada Jumat pagi (6/6/2025), sekitar pukul 07.00 WIB.
Peristiwa tersebut bermula saat seekor sapi diangkut menggunakan mobil bak terbuka melintasi jalan perkampungan yang cukup ramai. Sapi itu diduga panik dan melompat dari kendaraan, lalu mengamuk di jalan raya, menyeruduk dan menghantam dua warga yang tengah berada di pinggir jalan.
Kedua korban diketahui bernama Wawan (38) dan Dede (41), warga sekitar yang saat itu sedang menyapu halaman dan bersiap membantu kegiatan distribusi hewan kurban di kampung mereka.
“Sapi itu mendadak loncat dari mobil dan langsung lari ke arah warga. Pak Wawan dan Pak Dede sempat berusaha menghindar, tapi malah kena tanduk. Terpental ke aspal,” ujar Asid (52), saksi mata sekaligus warga Datar Loa.
Keduanya langsung dilarikan ke puskesmas terdekat oleh warga. Dari hasil pemeriksaan, Wawan mengalami patah tulang di bagian lengan kiri, sementara Dede mengalami cedera tulang selangka akibat benturan keras.
Menurut keterangan sementara dari pemilik hewan kurban, sapi tersebut dibeli dari wilayah luar Tasikmalaya dan baru saja menempuh perjalanan jauh. Kondisi jalan yang sempit, bising, serta proses pengangkutan yang minim pengamanan diduga membuat sapi stres dan kehilangan kendali.
Baca Juga : Sinergi TNI-Polri Kawal Ibadah Kurban di Linggasari, Warga Apresiasi Kehadiran Aparat
“Sapi itu belum sempat diikat dengan benar karena katanya baru akan diturunkan di lokasi panitia. Mungkin karena panik atau lelah, dia lompat begitu saja,” kata Ujang, warga yang ikut membantu evakuasi.
Setelah mengamuk selama beberapa menit dan membuat warga panik berlarian, sapi akhirnya berhasil dikendalikan oleh beberapa pria dengan cara dijerat tali tambang dan diikat ke tiang listrik.
Kepala Desa Neglasari, Asep Sutisna, meminta para panitia dan pemilik hewan kurban lebih berhati-hati dalam proses distribusi hewan menjelang Idul Adha. Ia menegaskan pentingnya aspek keselamatan, baik bagi manusia maupun hewan.
“Kami imbau agar semua pihak yang mengangkut sapi atau kambing memastikan pengamanan hewan memadai. Ini demi mencegah insiden serupa,” tegas Asep.
Pihak desa juga telah berkoordinasi dengan puskesmas dan dinas peternakan untuk memberikan sosialisasi tambahan terkait penanganan hewan kurban yang aman dan beretika.
Kejadian di Datar Loa menjadi pengingat bahwa penanganan hewan kurban tak boleh dianggap sepele. Proses pengangkutan, penurunan, hingga penyembelihan harus memperhatikan faktor keamanan dan kesejahteraan hewan (animal welfare), demi menghindari kerugian lebih besar dan risiko cedera pada manusia.
Menjelang puncak Idul Adha, masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah padat penduduk yang menjadi lokasi penyembelihan atau distribusi sapi dan kambing.