Tips Budidaya Tanaman Porang dari Umbi Belah, Pengalaman Petani yang Sudah Sukses

Berita, Daerah, Jabar119 Dilihat

Madiun, Lintasnusa.com – Tanaman porang (Amorphophallus muelleri) terus naik daun sebagai komoditas pertanian bernilai ekspor tinggi. Salah satu metode yang kini populer di kalangan petani adalah budidaya porang dari umbi belah, yang dinilai lebih cepat dan hemat biaya dibanding menanam dari bibit katak atau biji.

Salah satu petani sukses yang telah membuktikan keberhasilan teknik ini adalah Sutrisno (47), petani asal Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang kini memiliki lebih dari dua hektare lahan porang.

“Saya mulai tanam dari umbi belah sejak 2021. Hasilnya bagus, tumbuh seragam, dan masa panennya juga lebih cepat,” ujar Sutrisno kepada wartawan, Rabu (29/5).

Keunggulan Umbi Belah: Murah dan Cepat Tumbuh

Menurut Sutrisno, budidaya dari umbi belah menawarkan banyak keuntungan. Selain bibitnya lebih murah karena berasal dari hasil panen sebelumnya, umbi belah juga lebih cepat tumbuh dan cocok ditanam di lahan terbuka maupun tumpangsari.

Setiap satu umbi besar bisa dibelah menjadi dua hingga empat bagian, asalkan masing-masing potongan memiliki titik tumbuh atau mata tunas.

Baca Juga : Viral! Pangangonan Hill, Surga Wisata Baru di Tasikmalaya dengan Vibes Korea-Swiss

“Kuncinya di teknik pemotongan dan pengeringan. Setelah dibelah, jemur 2–3 hari sebelum ditanam agar tidak busuk,” jelasnya.

Tips Sukses Budidaya dari Umbi Belah

Berikut beberapa tips dari Sutrisno berdasarkan pengalamannya:

  1. Pilih umbi sehat: Gunakan umbi yang besar, tidak busuk, dan memiliki lebih dari satu mata tunas.

  2. Belah dengan hati-hati: Setiap potongan minimal memiliki satu mata tunas.

  3. Keringkan umbi: Jemur potongan umbi di tempat teduh agar getah mengering dan mencegah pembusukan.

  4. Tanam di musim yang tepat: Waktu tanam terbaik adalah awal musim hujan, sekitar Oktober–November.

  5. Pemupukan rutin: Gunakan pupuk kandang dan NPK untuk mempercepat pertumbuhan.

  6. Pantau kelembaban tanah: Tanaman porang rentan terhadap genangan air, pastikan drainase baik.

Potensi Ekonomi Porang Masih Tinggi

Dinas Pertanian setempat mencatat, ekspor porang asal Madiun mengalami peningkatan sejak 2023, terutama ke Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan. Permintaan terhadap tepung porang (glucomannan) sebagai bahan industri pangan dan kosmetik terus naik.

Dengan teknik budidaya yang efisien dan hasil panen yang menjanjikan, porang kini menjadi sumber penghasilan baru yang menggiurkan bagi petani lokal.

“Dulu sawah saya cuma panen padi, sekarang bisa dapat tambahan Rp 40–50 juta dari porang per musim tanam,” ujar Sutrisno.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *